Tuesday, June 9, 2009
Bicara Kita Hanyalah Pandangan Mata
kita berkirim salam dan saling memerhatikan.Hanya itu yang mampu kita lakukan.
Hanya itu.
sesekali, haluan kita bertemu pada persimpangan. Terutamanya ketika pagi Jumaat.Pada aktiviti-aktiviti Badan Beruniform dan kita menjadi pemerhati diri antara berdua yang amat setia.
Aku perhatikan gerak langkahmu yang sudah menjadi sebati dengan obsessi diri.
Kau perhatikan aku (barangkali) dengan leret matamu yang bercahaya.
Bagaikan cermin.
Ketika itu, kita seakan-akan berbicara tentang rasa, tentang cinta, tentang hidup dunia.
Sedangkan, hakikatnya; kita cuma bertukar pandangan.
Sesekali senyuman.
Tapi itu, ketika itu. Sudah merupakan sesuatu yang amat besar implikasi dan erti.
Seingat aku, aku pernah menelefon rumahmu. Tapi bicara kita hanya seketika. Kalau dibandingkan dengan bicara hati kita, bualan kita cuma sehasta dari jalan yang memanjang dan tidak berkesudahan.
Lalu, aku anggapkan senyumanmu itu, lirik matamu itu; perbualan kita yang cukup bermakna.Berselang-seli dengan gelak dan tawa.
dan..jiwa kita berbunga.
Indah tak terkira.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment